Kimia  

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr

Berikut ini merupakan artikel yang akan membahas tentang struktur atom, teori atom, sistem periodik, susunan atom, materi struktur atom, struktur atom kimia, materi atom, teori atom mekanika kuantum, mekanika kuantum, teori mekanika kuantum, teori atom bohr, model atom mekanika kuantum, teori atom menurut niels bohr, teori atom niels bohr, atom mekanika kuantum, teori atom kuantum, teori mekanika kuantum kimia, teori atom mekanik kuantum, teori bohr, teori kuantum planck, teori atom rutherford.

Struktur Atom

Pada sistem tata surya, planet-planet mengelilingi matahari melalui orbitnya masing-masing, sehingga tidak saling bertabrakan. Hal serupa ternyata juga terjadi pada struktur atom. 

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr
Sistem Tata Surya

Ibarat planet, elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu. Model atom yang menyerupai tata surya dikemukakan oleh Niels Bohr, seorang fisikawan berkebangsaan Denmark. Bagaimana konsep atom Bohr selengkapnya? 

Konsep atom Bohr merupakan salah satu konsep yang menjelaskan tentang struktur atom. Dengan menguasai struktur atom, kalian akan mampu menjelaskan teori atom mekanika kuantum, bilangan kuantum, dan bentuk-bentuk orbital atom. 

Dalam menentukan bilangan kuantum, kalian perlu memerhatikan konfigurasi elektron yang sesuai dengan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli. 

Nah, setelah mengetahui konfigurasi elektron, kalian akan mampu membuat diagram orbital atom dan menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik. Suatu atom tersusun atas inti atom yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. 

Adapun inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan. Dengan demikian, suatu atom dikatakan bermuatan netral, yang berarti jumlah proton pada inti atom sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti. 

Pada saat antaratom saling bereaksi, ternyata hanya bagian luar dari atom (elektron) yang bereaksi. Oleh karena itu, penyusunan elektron pada bagian luar dari suatu atom perlu dikaji lebih lanjut. Bagaimana penjelasan selengkapnya? Perhatikan uraian berikut.

Teori Atom Mekanika Kuantum

Teori atom mengalami perkembangan mulai dari teori atom John Dalton, Joseph John Thomson, Ernest Rutherford, dan Niels Henrik David Bohr. Perkembangan teori atom menunjukkan adanya perubahan konsep susunan atom dan reaksi kimia antaratom.

Kelemahan model atom yang dikemukakan Rutherford disempurnakan oleh Niels Henrik David Bohr. Bohr mengemukakan gagasannya tentang penggunaan tingkat energi elektron pada struktur atom. 

Model ini kemudian dikenal dengan model atom Rutherford-Bohr. Tingkat energi elektron digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum atom yang dihasilkan oleh atom yang mengeluarkan energi berupa radiasi cahaya.

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr
Spektrum emisi natrium dan hidrogen
dalam daerah yang dapat dilihat dengan spektrum yang lengkap

Penjelasan mengenai radiasi cahaya juga telah dikemukakan oleh Max Planck pada tahun 1900. Ia mengemukakan teori kuantum yang menyatakan bahwa atom dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu (kuanta). 

Jumlah energi yang dipancarkan atau diserap dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum. Adapun besarnya kuantum dinyatakan dalam persamaan berikut.

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr

Dengan Teori Kuantum, kita dapat mengetahui besarnya radiasi yang dipancarkan maupun yang diserap. Selain itu, Teori Kuantum juga bisa digunakan untuk menjelaskan terjadinya spektrum atom. Perhatikan spektrum atom hidrogen berikut.

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr
 Spektrum gas hidrogen

Pada Gambar diatas, dapat dilihat bahwa percikan listrik masuk ke dalam tabung gelas yang mengandung gas hidrogen. 

Sinar yang keluar dari atom H (setelah melalui celah) masuk ke dalam prisma, sehingga sinar tersebut terbagi menjadi beberapa sinar yang membentuk garis spektrum. 

Ketika sinar itu ditangkap oleh layar, empat garis yang panjang gelombangnya tertera pada layar adalah bagian yang dapat dilihat dari spektrum gas hidrogen.

Salah satu alasan atom hidrogen digunakan sebagai model atom Bohr adalah karena hidrogen mempunyai struktur atom yang paling sederhana (satu proton dan satu elektron) dan menghasilkan spektrum paling sederhana.

Model atom hidrogen ini disebut solar system (sistem tata surya), di mana elektron dalam atom mengelilingi inti pada suatu orbit dengan bentuk, ukuran, dan energi yang tetap.

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr
Model atom bohr

Semakin besar ukuran suatu orbit, semakin besar pula energi elektronnya. Keadaan ini dipengaruhi oleh adanya gaya tarik-menarik antara proton dan elektron. 

Dengan menggunakan model atom hidrogen, Bohr menemukan persamaan energi elektron sebagai berikut.

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr

[Tanda negatif menunjukkan orbit mempunyai energi paling rendah (harga n = 1) dan paling tinggi (harga n = 8)]. 

Pada atom hidrogen, elektron berada pada orbit energi terendah (n = 1). Jika atom bereaksi, elektron akan bergerak menuju orbit dengan energi yang lebih tinggi (n = 2, 3, atau 4). 

Pada saat atom berada pada orbit dengan energi yang lebih tinggi, atom mempunyai sifat tidak stabil yang menyebabkan elektron jatuh ke orbit yang memiliki energi lebih rendah. 

Perpindahan tersebut menjadikan elektron mengubah energinya dalam jumlah tertentu. Besar energi tersebut sama dengan perbedaan energi antarkedua orbit yang dilepaskan dalam bentuk foton dengan frekuensi tertentu. 

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr
Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya
menyebabkan energi elektron berubah dalam jumlah tertentu.

Meskipun teori atom Niels Bohr mampu menerangkan spektrum gas hidrogen dan spektrum atom berelektron tunggal (seperti He+ dan Li2+), tetapi tidak mampu menerangkan spektrum atom berelektron lebih dari satu. Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel (atom).

Pada tahun 1924, ahli fisika dari Perancis bernama Louis de Broglie mengemukakan bahwa partikel juga bersifat sebagai gelombang. Dengan demikian, partikel mempunyai panjang gelombang yang dinyatakan dengan persamaan berikut.

Struktur Atom Menurut Teori Atom Mekanika Kuantum Max Planck dan Rutherford-Niels Bohr

Berdasarkan persamaan de Broglie, diketahui bahwa teori atom Bohr memiliki kelemahan. Kelemahan itu ada pada pernyataan Bohr yang menyebutkan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu berbentuk lingkaran. 

Padahal, elektron yang bergerak mengelilingi inti atom juga melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak bergerak sesuai garis, tetapi menyebar pada suatu daerah tertentu. 

Selanjutnya, pada tahun 1927, Werner Heisenberg menyatakan bahwa kedudukan elektron tidak dapat diketahui dengan tepat. Oleh karena itu, ia menganalisis kedudukan elektron (x) dengan momentum elektron (p) untuk mengetahui kedudukan elektron.

Hasil analisis Heisenberg, yaitu selalu terdapat ketidakpastian dalam menentukan kedudukan elektron yang dirumuskan sebagai hasil kali ketidakpastian kedudukan x dengan momentum p. 

Satu hal yang perlu diingat adalah hasil kali keduanya harus sama atau lebih besar dari tetapan Planck. Persamaan ini dikenal sebagai prinsip ketidakpastian Heisenberg yang dirumuskan sebagai berikut.

Δx.Δp ≥ h


Keterangan:

Δx = ketidakpastian kedudukan

Δp = ketidakpastian momentum

h = tetapan Planck

Selain Werner Heisenberg, ada juga ilmuwan yang menunjukkan kelemahan teori atom Bohr. Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger menyempurnakan teori atom yang disampaikan oleh Bohr. 

Dari penyelidikan terhadap gelombang atom hidrogen, Schrodinger menyatakan bahwa elektron dapat dianggap sebagai gelombang materi dengan gerakan menyerupai gerakan gelombang. 

Teori ini lebih dikenal dengan mekanika gelombang (mekanika kuantum). Teori model atom Schrodinger memiliki persamaan dengan model atom Bohr berkaitan dengan adanya tingkat energi dalam atom. 

Perbedaannya yaitu model atom Bohr memiliki lintasan elektron yang pasti. Sedangkan pada model atom Schrodinger, lintasan elektronnya tidak pasti karena menyerupai gelombang yang memenuhi ruang (tiga dimensi). 

Fungsi matematik untuk persamaan gelombang dinyatakan sebagai fungsi gelombang [ dibaca psi (bahasa Yunani)] yang menunjukkan bentuk dan energi gelombang elektron.

Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Schrodinger, diketahui bahwa elektron menempati lintasan yang tidak pasti sehingga elektron berada pada berbagai jarak dari inti atom dan berbagai arah dalam ruang. Jadi, daerah pada inti atom dengan kemungkinan terbesar ditemukannya elektron dikenal sebagai orbital.