Pengertian, Ciri-Ciri, Macam-Macam dan Jenis-Jenis Lahan Potensial dan Lahan Kritis

Berikut ini akan dipaparkan tentang  lahan, pengertian lahan, lahan potensial, lahan kritis, penggunaan lahan, ciri-ciri lahan pedesaan, macam-macam lahan, jenis-jenis lahan.

Penggunaan Lahan dengan Mempertimbangkan Lingkungan Hidup

Lahan adalah bentang daratan mulai dari pantai sampai ke pedalaman.

Luas lahan di Indonesia kira-kira 148.892.000 km2. Luas lahan negara Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Luas Lahan Tiap Provinsi di Indonesia Tahun 2005

Pengertian, Ciri-Ciri, Macam-Macam dan Jenis-Jenis Lahan Potensial dan Lahan Kritis

Pengertian, Ciri-Ciri, Macam-Macam dan Jenis-Jenis Lahan Potensial dan Lahan Kritis



Pengertian lahan dapat dibedakan sebagai berikut.

  • Lahan potensial, yaitu lahan yang mempunyai kesuburan cukup baik dan lokasinya strategis untuk melakukan segala aktivitas.
  • Lahan kritis adalah lahan yang mempunyai sifat tandus karena kesuburannya telah hilang akibat erosi sehingga kurang baik untuk melakukan aktivitas di bidang pertanian.

1. Perubahan Penggunaan Lahan

Tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia di daerah perkotaan, dalam kurun waktu tahun 1990 – 2000, menyebabkan jumlah penduduk perkotaan berkembang ± 10 kali lipat, yaitu dari 5,3 juta hinga mencapai 50 juta jiwa. 

Pada tingkat tertentu kota tidak mampu lagi menampung beban penduduk yang besar. Gejala urban sprawl dan konurbasi merupakan akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk kota. 

Dalam kurun waktu tahun 1990 – 2000 luas wilayah perkotaan di Indonesia telah bertambah seluas 700.000 hektar. Akibatnya tentu berpengaruh pada daerah nonperkotaan. 

Pada periode tahun 1990 – 2000, luas lahan pertanian di Pulau Jawa berkurang sebesar 5 persen. Terdapat beberapa perbedaan bentuk dan cara penggunaan lahan di pedesaan dan perkotaan.

Ciri-ciri lahan pedesaan sebagai berikut.

  • Areal lahan cukup luas.
  • Lahan masih bersifat alami.
  • Lahan belum banyak dikemas dengan teknologi.
  • Penggunaan lahan pedesaan, antara lain untuk perkebunan, peternakan,  perhutanan, tempat wisata alam, dan perikanan.

Ciri-ciri lahan perkotaan sebagai berikut.

  • Areal lahan perkotaan relatif sempit.
  • Lahan sudah banyak diubah.
  • Lahan sudah dikemas dengan kemajuan teknologi.
  • Penggunaan lahan perkotaan, antara lain untuk permukiman, perkantoran, perdagangan, industri, dan jasa.

Pembangunan yang cepat membawa perubahan situasi lingkungan perkotaan. Di beberapa tempat dijumpai gedung-gedung baru yang akan dibangun tanpa mengindahkan rencana peruntukan lahan. 

Kawasan yang seharusnya digunakan bagi kegiatan permukiman kini banyak berubah menjadi kawasan perkantoran, pendidikan, industri, dan perdagangan.

Akibatnya, timbul beberapa masalah lingkungan, seperti kebisingan, makin berkurangnya ruang terbuka, kemacetan lalu lintas, dan meningkatnya kadar pencemaran udara.

Perubahan penggunaan lahan juga terjadi di wilayah nonurban. Akibat tekanan penduduk kota yang tinggi, banyak areal pertanian yang subur di pedesaan berubah fungsi menjadi pemukiman baru, kawasan industri, prasarana jalan, dan bendungan.