Seni Bangunan, Kerajinan, Model Pakaian dan Bentuk Rumah Adat Masyarakat Suku Bugis Makassar

Artikel ini akan membahas tentang kesenian suku bugis, kebudayaan suku bugis, baju adat bugis, rumah adat bugis, rumah adat suku bugis, adat bugis, pakaian adat bugis, pakaian adat suku bugis, nama rumah adat bugis, model rumah panggung bugis, nama rumah adat suku bugis.

Seni Rupa Masyarakat Suku Bugis – Makassar

Bidang seni rupa yang menjadi ciri khas masyarakat adat suku bangsa Bugis-Makasar meliputi seni bangunan, pakaian adat, dan seni kerajinan.

Seni Bangunan

Rumah adat suku bangsa Bugis-Makassar didirikan di atas tiang dan terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.

  1. Pammakkang (dalam bahasa Bugis disebut rakkeang) adalah bagian atas rumah di bawah atap, berfungsi untuk menyimpan bahan pangan (padi atau bahan pangan lainnya) dan sebagai tempat penyimpan senjata.
  2. Kalle balla (dalam bahasa Bugis disebut ale-bola), adalah ruang untuk tempat tinggal yang terbagi dalam ruang-ruang khusus, antara lain ruang tamu, ruang tidur, ruang makan, dan dapur.
  3. Passiringang (dalam bahasa Bugis disebut awasao) adalah bagian bawah panggung yang dipergunakan untuk menyimpan alat-alat pertanian dan untuk kandang ternak.

Rumah adat suku bangsa Bugis-Makassar dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.

  1. Lompo (dalam bahasa Bugis disebut saoraja) adalah rumah besar yang didiami kaum bangsawan. Rumah ini dibangun bertingkat dengan atap di atasnya memiliki hubungan bersusun tiga atau lebih.
  2. Tarata (dalam bahasa Bugis disebut saopiti) adalah rumah kelompok masyarakat menengah, bentuknya lebih kecil dibanding rumah bangsawan dan hubungan atapnya bersusun dua.
  3. Balla (dalam bahasa Bugis disebut bola) adalah bangunan rumah untuk rakyat biasa.

Pakaian Adat

Pakaian adat untuk mempelai wanita mengenakan baju bodo berupa kain sarung motif kotak-kotak dengan warna cerah. Mengenakan perhiasan gelang bersusun, kalung, dan rambut disanggul dengan mengenakan perhiasan kembang goyang.

Seni Bangunan, Kerajinan, Model Pakaian dan Bentuk Rumah Adat Masyarakat Suku Bugis Makassar
Pakaian Adat Penganten Suku Bugis

Adapun untuk pakaian pengantin pria berupa baju jas model tertutup disebut baju bella dada, mengenakan kain sarung songket yang disebut rope. 

Di bagian pinggang terselip sebuah keris pasang timpo, yaitu keris yang separuhnya terbungkus emas atau keris tataroppeng, yaitu keris yang seluruhnya terbungkus emas. Selain itu, pada pakaian pengantin pria, memakai hiasan kepala yang disebut sigara.

Seni Kerajinan

Masyarakat adat suku bangsa Bugis-Makassar dikenal dengan seni kerajinan menenun kain sarung. Hasil tenunan sarung yang terkenal sebagai berikut.

  • Tenunan sarung Samarinda dari Bulukumba- Sulawesi Selatan.
  • Tenunan sarung sutra dari Mandar dan Wajo.