Pengertian dan Perbedaan Citra Foto dan Non-Foto serta Unsur-unsur Interpretasi Citra dalam Penginderaan Jauh

Pengertian Citra Foto dan Non-Foto

Citra dalam penginderaan jauh adalah gambar yang diperoleh dari pengambilan data melalui sensor yang terpasang pada pesawat terbang atau satelit. Citra tersebut dapat berupa citra foto dan non-foto. Citra foto adalah citra yang dihasilkan dari pemotretan objek dengan kamera, sedangkan citra non-foto adalah citra yang dihasilkan dari pengukuran radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek.

Citra foto biasanya lebih mudah dipahami karena memiliki tampilan yang mirip dengan objek yang difoto. Citra non-foto lebih sulit dipahami karena bersifat abstrak dan memerlukan interpretasi yang lebih kompleks.

Perbedaan Citra Foto dan Non-Foto

Perbedaan utama antara citra foto dan non-foto adalah sumber data yang digunakan untuk menghasilkan citra tersebut. Citra foto dihasilkan dari pemotretan objek dengan kamera, sedangkan citra non-foto dihasilkan dari pengukuran radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek.

Citra foto memiliki tampilan yang mirip dengan objek yang difoto, sedangkan citra non-foto bersifat abstrak dan memerlukan interpretasi yang lebih kompleks. Selain itu, citra foto memiliki kelebihan dalam memberikan informasi warna dan tekstur objek, sedangkan citra non-foto lebih unggul dalam memberikan informasi tentang sifat fisik dan kimia objek.

Unsur-unsur Interpretasi Citra dalam Penginderaan Jauh

Interpretasi citra dalam penginderaan jauh melibatkan beberapa unsur yang harus dipahami dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang akurat. Berikut adalah unsur-unsur interpretasi citra dalam penginderaan jauh:

1. Kualitas Citra

Kualitas citra mencakup resolusi spasial, spektral, dan temporal. Resolusi spasial menggambarkan kemampuan citra untuk membedakan objek dengan ukuran yang berbeda. Resolusi spektral menggambarkan kemampuan citra untuk membedakan objek berdasarkan spektrum radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek. Resolusi temporal menggambarkan kemampuan citra untuk merekam perubahan keadaan objek dari waktu ke waktu.

2. Konteks Spasial

Konteks spasial mencakup informasi tentang lokasi dan bentuk objek dalam citra. Informasi ini penting untuk memahami hubungan antara objek dalam citra dengan objek di lapangan.

3. Karakteristik Objek

Karakteristik objek mencakup informasi tentang sifat fisik dan kimia objek. Informasi ini penting untuk memahami fungsi dan potensi objek dalam lingkungan yang lebih luas.

4. Interpretasi Visual

Interpretasi visual melibatkan pengamatan dan analisis citra secara visual untuk menghasilkan informasi yang akurat. Interpretasi visual memerlukan keahlian dan pengalaman yang cukup untuk mengenali pola dan fitur citra yang berkaitan dengan objek.

5. Interpretasi Digital

Interpretasi digital melibatkan penggunaan perangkat lunak komputer untuk memproses dan menganalisis citra. Interpretasi digital dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan cepat dibandingkan dengan interpretasi visual, tetapi memerlukan keahlian dan pengalaman yang cukup dalam penggunaan perangkat lunak komputer.

Kesimpulan

Citra dalam penginderaan jauh dapat berupa citra foto dan non-foto. Citra foto dihasilkan dari pemotretan objek dengan kamera, sedangkan citra non-foto dihasilkan dari pengukuran radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek. Perbedaan utama antara citra foto dan non-foto adalah sumber data yang digunakan untuk menghasilkan citra tersebut.

Interpretasi citra dalam penginderaan jauh melibatkan beberapa unsur yang harus dipahami dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang akurat. Unsur-unsur interpretasi citra dalam penginderaan jauh meliputi kualitas citra, konteks spasial, karakteristik objek, interpretasi visual, dan interpretasi digital.