Pengertian dan Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL)

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan interaksi antara siswa, guru, dan materi pembelajaran. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran yang sedang populer di kalangan pendidik. Model ini menawarkan cara belajar yang berbeda dari model pembelajaran tradisional. Artikel ini akan membahas pengertian dan tujuan dari model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL).

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman belajar yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah yang relevan dengan konteks kehidupan nyata. Model ini menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang aktif dan guru sebagai fasilitator belajar. Siswa akan mempelajari suatu topik melalui pemecahan masalah yang dihadapi.

Dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL), siswa akan diberikan sebuah masalah yang berkaitan dengan suatu topik atau konteks tertentu. Siswa kemudian akan memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Dalam proses ini, siswa akan belajar secara mandiri, berkolaborasi dengan teman, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL) memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

1. Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa

Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka merasa terlibat dalam memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan nyata. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL) menawarkan pengalaman belajar yang menarik dan menantang bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.

2. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif

Dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL), siswa akan belajar untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Siswa akan diajarkan untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat keputusan yang tepat. Dalam proses ini, siswa akan belajar untuk berpikir secara kritis dan kreatif.

3. Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Komunikasi

Dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL), siswa akan belajar untuk bekerja sama dengan teman dalam memecahkan masalah. Siswa akan belajar untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif, serta menghargai pendapat teman. Dalam proses ini, siswa akan belajar untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi.

4. Meningkatkan Pemahaman Konsep

Dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL), siswa akan belajar untuk memahami konsep melalui pemecahan masalah yang relevan dengan kehidupan nyata. Siswa akan belajar untuk menghubungkan konsep yang telah dipelajari dengan dunia nyata, sehingga dapat memperdalam pemahaman konsep.

5. Mengembangkan Kemampuan Penyelesaian Masalah

Dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL), siswa akan belajar untuk mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah. Siswa akan belajar untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, dan membuat keputusan yang tepat untuk memecahkan masalah. Dalam proses ini, siswa akan belajar untuk mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah.

Kesimpulan

Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau problem based learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman belajar yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah yang relevan dengan konteks kehidupan nyata. Model ini menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang aktif dan guru sebagai fasilitator belajar. Model ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, meningkatkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi, meningkatkan pemahaman konsep, dan mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah.