Pengertian Standar Emas dan Standar Kertas dalam Sistem Standar Moneter

Sistem standar moneter adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur penggunaan mata uang. Dalam sistem standar moneter, terdapat dua jenis standar yang umumnya digunakan yaitu standar emas dan standar kertas. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian standar emas dan standar kertas dalam sistem standar moneter.

Pengertian Standar Emas

Standar emas adalah sistem moneter di mana nilai mata uang terkait dengan nilai emas. Dalam sistem standar emas, setiap satuan mata uang memiliki nilai yang setara dengan jumlah emas yang diperdagangkan. Misalnya, jika satu dolar AS setara dengan 0,05 ons emas, maka nilai satu dolar AS akan selalu setara dengan 0,05 ons emas.

Standar emas digunakan pertama kali oleh Inggris pada awal abad ke-19. Sistem ini kemudian digunakan oleh berbagai negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Jepang. Pada masa standar emas, nilai mata uang sangat stabil karena nilai mata uang terkait langsung dengan nilai emas.

Pengertian Standar Kertas

Standar kertas adalah sistem moneter di mana nilai mata uang terkait dengan kertas yang dicetak oleh pemerintah. Dalam sistem standar kertas, setiap satuan mata uang memiliki nilai yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya, jika satu dolar AS memiliki nilai 1 dollar, maka nilai satu dolar AS akan selalu setara dengan 1 dollar.

Standar kertas mulai digunakan pada abad ke-20 ketika negara-negara mulai meninggalkan sistem standar emas. Standar kertas memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada pemerintah dalam mengatur nilai mata uang. Namun, nilai mata uang dalam sistem standar kertas lebih tidak stabil dibandingkan dengan sistem standar emas.

Perbedaan Standar Emas dan Standar Kertas

Ada beberapa perbedaan antara standar emas dan standar kertas. Pertama, nilai mata uang dalam standar emas terkait langsung dengan emas yang memiliki nilai intrinsik. Sedangkan, nilai mata uang dalam standar kertas terkait dengan kertas yang tidak memiliki nilai intrinsik.

Kedua, standar emas memberikan stabilitas nilai mata uang yang lebih besar dibandingkan dengan standar kertas. Hal ini karena nilai mata uang dalam standar emas terkait langsung dengan nilai emas yang cenderung stabil. Sedangkan, nilai mata uang dalam standar kertas lebih dipengaruhi oleh kebijakan moneter pemerintah.

Ketiga, standar emas memberikan kepastian nilai mata uang yang lebih besar dibandingkan dengan standar kertas. Hal ini karena nilai mata uang dalam standar emas tidak dapat diubah secara sewenang-wenang oleh pemerintah. Sedangkan, nilai mata uang dalam standar kertas dapat diubah oleh pemerintah sesuai kebijakan moneter yang diambil.

Kelebihan dan Kekurangan Standar Emas dan Standar Kertas

Setiap sistem standar moneter memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan standar emas dan standar kertas.

Kelebihan Standar Emas

1. Stabilitas nilai mata uang yang tinggi

2. Kepastian nilai mata uang yang tinggi

3. Mencegah inflasi yang tinggi

Kekurangan Standar Emas

1. Keterbatasan pasokan emas

2. Tidak fleksibel dalam menghadapi krisis ekonomi

3. Mahal dalam pengelolaannya

Kelebihan Standar Kertas

1. Fleksibel dalam menghadapi krisis ekonomi

2. Lebih efisien dalam pengelolaannya

3. Tidak terbatas pada pasokan emas

Kekurangan Standar Kertas

1. Tidak stabil dalam nilai mata uang

2. Tidak pasti nilai mata uang

3. Rentan terhadap inflasi yang tinggi

Kesimpulan

Dalam sistem standar moneter, terdapat dua jenis standar yang umumnya digunakan yaitu standar emas dan standar kertas. Standar emas adalah sistem moneter di mana nilai mata uang terkait dengan nilai emas. Sedangkan standar kertas adalah sistem moneter di mana nilai mata uang terkait dengan kertas yang dicetak oleh pemerintah.

Perbedaan antara standar emas dan standar kertas adalah nilai mata uang dalam standar emas terkait langsung dengan emas yang memiliki nilai intrinsik. Sedangkan, nilai mata uang dalam standar kertas terkait dengan kertas yang tidak memiliki nilai intrinsik. Kelebihan standar emas adalah stabilitas nilai mata uang yang tinggi dan kepastian nilai mata uang yang tinggi. Sedangkan kekurangan standar emas adalah keterbatasan pasokan emas, tidak fleksibel dalam menghadapi krisis ekonomi, dan mahal dalam pengelolaannya.

Kelebihan standar kertas adalah fleksibel dalam menghadapi krisis ekonomi, lebih efisien dalam pengelolaannya, dan tidak terbatas pada pasokan emas. Sedangkan kekurangan standar kertas adalah tidak stabil dalam nilai mata uang, tidak pasti nilai mata uang, dan rentan terhadap inflasi yang tinggi.

Dalam memilih sistem standar moneter yang tepat, pemerintah harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem standar moneter. Sehingga, dapat menciptakan stabilitas ekonomi dan kepastian nilai mata uang yang diharapkan.