Prasasti Kerajaan Sriwijaya: Sejarah dan Maknanya

Pengenalan

Prasasti kerajaan Sriwijaya adalah bukti sejarah yang penting dari keberadaan kerajaan maritim yang terkenal di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13. Prasasti-prasasti ini menjadi saksi bisu kejayaan Sriwijaya di masa lampau, serta menjelaskan tentang peradaban masa lalu di Indonesia.

Asal Usul Prasasti

Prasasti-prasasti Sriwijaya ditemukan di wilayah Palembang, Sumatera Selatan. Sebagian besar prasasti dibuat dari batu, tetapi ada juga prasasti dari logam dan kayu. Prasasti-prasasti tersebut mengandung informasi tentang sejarah, pemerintahan, agama, dan budaya Sriwijaya.

Isi Prasasti

Isi prasasti Sriwijaya terutama berisi tentang pemerintahan dan kekuasaan raja-raja Sriwijaya, termasuk garis keturunan raja dan kronologi pemerintahan mereka. Beberapa prasasti juga berisi tentang peringatan atau larangan, serta keterangan mengenai pembangunan atau perbaikan bangunan suci.

Makna Prasasti

Prasasti-prasasti Sriwijaya memberikan gambaran yang jelas tentang peradaban Sriwijaya di masa lalu. Mereka juga menjadi penting sebagai bukti sejarah yang menunjukkan keberadaan kerajaan besar dan maju di Indonesia pada masa lalu. Selain itu, prasasti-prasasti tersebut juga berfungsi sebagai media pembelajaran dan penelitian mengenai sejarah Indonesia.

Contoh Prasasti Sriwijaya

Salah satu contoh prasasti Sriwijaya yang terkenal adalah Kedukan Bukit, yang ditemukan di Palembang pada tahun 1920. Prasasti ini dibuat pada tahun 683 Masehi dan berisi tentang sejarah dan kekuasaan raja-raja Sriwijaya. Prasasti ini juga menjadi bukti awal tentang pengaruh agama Buddha di Indonesia.

Prasasti Telaga Batu

Prasasti Telaga Batu juga merupakan salah satu prasasti Sriwijaya yang terkenal. Prasasti ini ditemukan di Desa Talang Tuwo, Muara Telang, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada tahun 1920. Prasasti ini dibuat pada tahun 684 Masehi atau sekitar 1 tahun setelah Prasasti Kedukan Bukit. Prasasti ini berisi tentang pemberian hak atas tanah kepada para bhikkhu Buddha.

Prasasti Ligor

Prasasti Ligor adalah prasasti yang ditemukan di Ligor, Thailand selatan pada tahun 1876. Prasasti ini dibuat pada tahun 775 Masehi dan berisi tentang kerajaan Sriwijaya yang menaklukkan kerajaan Ligor. Prasasti ini juga memberikan informasi tentang hubungan dagang antara Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara.

Prasasti Karang Berahi

Prasasti Karang Berahi adalah prasasti yang ditemukan di daerah Batanghari, Jambi pada tahun 1935. Prasasti ini dibuat pada tahun 686 Masehi dan berisi tentang pembangunan candi Buddha di daerah Batanghari. Prasasti ini juga memberikan informasi tentang peradaban Buddha di Jambi pada masa lalu.

Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo adalah prasasti yang ditemukan di Desa Talang Tuo, Palembang pada tahun 1920. Prasasti ini dibuat pada tahun 684 Masehi dan berisi tentang pemberian tanah kepada para bhikkhu Buddha. Prasasti ini juga memberikan informasi tentang kerajaan Sriwijaya dan kepercayaan agama Buddha di Indonesia.

Prasasti Kota Kapur

Prasasti Kota Kapur adalah prasasti yang ditemukan di Bukit Siguntang, Palembang pada tahun 1920. Prasasti ini dibuat pada tahun 686 Masehi dan berisi tentang pembangunan tempat ibadah untuk agama Buddha. Prasasti ini juga memberikan gambaran tentang kepercayaan agama Buddha di Indonesia pada masa lalu.

Prasasti Bukit Seguntang

Prasasti Bukit Seguntang adalah prasasti yang ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang pada tahun 1920. Prasasti ini dibuat pada abad ke-7 dan berisi tentang penerangan agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Prasasti ini juga memberikan gambaran tentang peradaban Hindu-Buddha di Indonesia pada masa lalu.

Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit adalah prasasti yang ditemukan di Palembang pada tahun 1920. Prasasti ini dibuat pada tahun 683 Masehi dan berisi tentang garis keturunan raja-raja Sriwijaya. Prasasti ini juga menunjukkan pengaruh agama Buddha di Indonesia pada masa lalu.

Prasasti Talang Padang

Prasasti Talang Padang adalah prasasti yang ditemukan di Talang Padang, Palembang pada tahun 1920. Prasasti ini dibuat pada tahun 684 Masehi dan berisi tentang pembangunan candi Buddha di daerah Palembang. Prasasti ini juga memberikan informasi tentang kepercayaan agama Buddha di Indonesia.

Prasasti Plumpungan

Prasasti Plumpungan adalah prasasti yang ditemukan di Jambi pada tahun 1930-an. Prasasti ini dibuat pada abad ke-7 dan berisi tentang penerangan agama Hindu di Indonesia. Prasasti ini juga memberikan gambaran tentang peradaban Hindu di Indonesia pada masa lalu.

Prasasti Sungai Batang

Prasasti Sungai Batang adalah prasasti yang ditemukan di Sungai Batang, Palembang pada tahun 1920. Prasasti ini dibuat pada tahun 775 Masehi dan berisi tentang kerajaan Sriwijaya yang menaklukkan kerajaan Ligor. Prasasti ini juga memberikan informasi tentang hubungan dagang antara Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara.

Kesimpulan

Prasasti-prasasti Sriwijaya adalah bukti sejarah yang penting dari keberadaan kerajaan maritim yang terkenal di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13. Prasasti-prasasti ini memberikan gambaran yang jelas tentang peradaban Sriwijaya di masa lalu, serta menjadi penting sebagai bukti sejarah yang menunjukkan keberadaan kerajaan besar dan maju di Indonesia pada masa lalu. Prasasti-prasasti tersebut juga berfungsi sebagai media pembelajaran dan penelitian mengenai sejarah Indonesia.