Proses Mekanisme Jalannya Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf dan Sinapsis pada Sistem Koordinasi Manusia

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang terpenting pada manusia. Sistem saraf mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh kita. Salah satu komponen penting dari sistem saraf adalah sel saraf dan sinapsis. Sel saraf dan sinapsis bertanggung jawab dalam mengantarkan impuls dari satu bagian ke bagian lain pada sistem saraf. Bagaimana proses mekanisme jalannya penghantaran impuls melalui sel saraf dan sinapsis pada sistem koordinasi manusia?

Sel Saraf

Sel saraf atau neuron merupakan sel yang sangat spesialisasi dalam mengirimkan impuls atau sinyal listrik dalam sistem saraf. Sel saraf terdiri dari tiga bagian utama, yaitu dendrit, badan sel, dan akson. Dendrit merupakan serabut halus yang berfungsi untuk menerima impuls atau sinyal listrik dari neuron lain atau dari sel sensorik. Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung inti sel dan organel-organel lain. Akson merupakan serabut panjang yang berfungsi untuk mengirimkan impuls atau sinyal listrik dari badan sel ke sinapsis atau ke neuron lain.

Sinapsis

Sinapsis merupakan tempat pertemuan antara akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari neuron yang lain. Sinapsis bertanggung jawab untuk mentransmisikan impuls atau sinyal listrik dari satu neuron ke neuron lain. Berdasarkan arah penghantaran impuls, sinapsis dibedakan menjadi dua, yaitu sinapsis eksitatori dan sinapsis inhibitori. Sinapsis eksitatori menyebabkan naiknya potensial membran postsinaptik dan memudahkan terjadinya depolarisasi sehingga terjadi aksi potensial. Sedangkan sinapsis inhibitori menyebabkan turunnya potensial membran postsinaptik dan sulitnya terjadinya depolarisasi sehingga tidak terjadi aksi potensial.

Proses Mekanisme Jalannya Penghantaran Impuls

Proses mekanisme jalannya penghantaran impuls melalui sel saraf dan sinapsis pada sistem koordinasi manusia terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Potensial Istirahat

Pada kondisi istirahat, sel saraf memiliki potensial istirahat atau resting potential sebesar -70 mV. Potensial istirahat dihasilkan oleh pompa ion yang aktif memompa ion ke luar sel dan ke dalam sel dengan cara memerlukan energi. Pada kondisi istirahat, membran sel saraf bersifat semi-permeabel, artinya hanya beberapa jenis ion tertentu yang dapat melewati membran sel saraf.

2. Potensial Aksi

Apabila suatu rangsangan atau stimulus diterima oleh dendrit, maka sel saraf akan mengalami depolarisasi. Depolarisasi adalah perubahan potensial membran sel saraf dari potensial istirahat menjadi potensial aksi. Apabila depolarisasi mencapai ambang batas, maka sel saraf akan menghasilkan potensial aksi. Potensial aksi adalah potensial listrik yang sangat cepat dan sangat besar yang dihasilkan oleh sel saraf selama depolarisasi. Potensial aksi akan menyebar sepanjang akson sel saraf.

3. Penghantaran Impuls

Penghantaran impuls atau sinyal listrik melalui akson sel saraf terjadi dengan cara saling menyebar. Potensial aksi pada suatu titik akan memicu terjadinya potensial aksi pada titik selanjutnya dan seterusnya. Proses ini disebut konduksi saltatorik. Konduksi saltatorik disebut juga konduksi terputus-putus karena impuls hanya menyebar pada nodus ranvier dan tidak menyebar pada mielin. Konduksi saltatorik lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan konduksi kontinu.

4. Pelepasan Neurotransmitter

Saat impuls mencapai ujung akson, impuls akan merangsang pelepasan neurotransmitter dari vesikel sinapsis ke celah sinapsis. Neurotransmitter merupakan senyawa kimia yang dapat merangsang atau menghambat aktivitas neuron lain. Neurotransmitter akan menyebar ke reseptor pada membran postsinaptik dan akan memicu terjadinya depolarisasi atau hiperpolarisasi.

5. Reaksi Postsinaptik

Reaksi postsinaptik adalah reaksi yang terjadi pada membran postsinaptik akibat pengaruh neurotransmitter yang dilepaskan oleh sel saraf sebelumnya. Reaksi postsinaptik dapat berupa depolarisasi atau hiperpolarisasi. Depolarisasi akan memicu terjadinya potensial aksi pada sel saraf postsinaptik yang berdekatan dengan membran postsinaptik yang mengalami depolarisasi, sedangkan hiperpolarisasi akan menghambat terjadinya potensial aksi pada sel saraf postsinaptik yang berdekatan dengan membran postsinaptik yang mengalami hiperpolarisasi.

Kesimpulan

Proses mekanisme jalannya penghantaran impuls melalui sel saraf dan sinapsis pada sistem koordinasi manusia adalah proses yang kompleks dan terdiri dari beberapa tahap. Sel saraf dan sinapsis merupakan komponen penting dalam sistem saraf. Dalam sistem saraf, impuls atau sinyal listrik dapat ditransmisikan dari satu neuron ke neuron lain melalui sinapsis. Proses mekanisme jalannya penghantaran impuls melalui sel saraf dan sinapsis pada sistem koordinasi manusia melibatkan beberapa tahap, yaitu potensial istirahat, potensial aksi, penghantaran impuls, pelepasan neurotransmitter, dan reaksi postsinaptik.